Ada juga tulisan yang di cetak "setidaknya meminta IKAPA bisa aktif di dalam bahkan di luar negeri, sebuah asa dari alumni pesantren modern dengan ribuan alumninya bahkan hingga di luar negeri, miris memang tulisan tulisan dan postingan foto ini sangat menyayaat hati jika dengan kondisi kealumnian yang kontraproduktif. Relatif tukcing dan nihil kegiatan. Sebuah realitas ketika kerinduan untuk sekedar berkumpul tembus hingga keluar negeri. Ada yang salah?
"Tidak ada" Jawab saya. Saya pun dengan bahasa foto mengungkapkan rasa rindu ini untuk berkumpul bersama teman-teman ribuan alumni.1 tahun sekali lah datang silaturahmi di pondok kepada buya dan keluarga besar al basyariyah. Dengan foto berlatar kandang meri menyiratkan kerinduan pun muncul bukan hanya diluar negeri tapi juga hingga kampung yang jauh dari perkotaan
Menelisik memang, ketika para alumni yang disebut hebat, ada di berbagai lini dan sektor kehidupan bahkan tak kurang dari mereka juga adalah mantan aktivis kampus hingga politisi tapi tak punya kekuatan menyatukan 1 ruh kebersamaan di organisasi alumni, alumni hidup terkotak kotak di kelompok angkatan. Kemana ini alumni, faina tadzhabuun?
IKAPA kamuflase, organisasi resmi alumni Al basyariyah ini memasuki tahap kematian sejarah, hidup compang camping dan nyaris tak ada kehidupan...hehehe.tragis dan tragis, dan inilah yang harus di perbaiki. Saya dengan 4 tahun menjabat organisasi ini pernah memberi warna kehidupan berorganisasi di 2009-2013. Dan ini harus menjadi tantangan para alumni sekarang untuk berani menggambar kehidupan organisasi alumni dimasa yang akan datang bukan membiarkannya mati dalam sejarahnya sendiri
Semoga didengar ribuan alumni Al Basyariyah di seluruh dunia@edisikritik