|
sumber kompasiana/internet |
KOMPSIANA-Pesatnya perkembangan teknologi
merupakan suatu pencapaian positif umat manusia. Dengan teknologi, manusia
terbantu dalam melakukan banyak hal. Bahkan seluruh kegiatan manusia kini tak
lepas dari peralatan-peralatan teknologi sederhana hingga teknologi tercanggih.
Dari segudang kebaikan yang dibawa teknologi dalam kehidupan manusia, teknologi
rupanya membuat manusia menjadi lebih malas. Murah meriahnya kendaraan bermotor
membuat manusia malas untuk berjalan, perjalanan kurang dari 500 meter saja
harus menggunakan kendaraan bermotor. Cucian hanya beberapa potong saja harus
dicuci dengan mesin cuci, dll. Kekhawatiran yang paling saya takutkan dari
teknologi adalah pengaruh smartphone terhadap mental manusia. Jujur, saya juga
termasuk orang yang kecanduan gadget, sosial media, dan ngeblog. Gadget
menjauhkan kita dari keluarga yang ada didepan mata kita. "Sosial media
mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat". Melalui tulisan dan
video yang saya lampirkan ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk berkomitmen
mengurangi penggunaan gadget. Mulailah dari keluarga: saat berkumpul bersama
keluarga, jauhkan gadget dari pandangan kita. Atau bisa juga dengan tidak
membeli paket internet, selain menghemat, kita juga memperoleh keuntungan
terhindar dari penyakit otak yang disebabkan oleh ketagihan terhadap penggunaan
smartphone (search di google dampak ketagihan penggunaan gadget). Tak membeli
paket internet mungkin terlalu ekstirim, karena memang internet telah menjadi
kebutuhan untuk terhubung dengan keluarga atau rekan kerja kita diseberang
kota, pulau atau bahkan negara yang jauh disana. Solusinya kurangilahlah kuota
paket internet yang kita gunakan, cara ini dapat melatih kita untuk berfikir
dua kali ketika ingin bergadget hore ria. Intinya, gunakanlah internet
secukupnya, bukan sesuka hati Sekarang adalah bulan pertama saya sukses hidup
tanpa membeli paket internetan, sebelumnya.. jika gadget saya tak terhubung ke
internet, "sayah merasah gelisah luarh biasah pemirsah...". Saya tak
lagi memperdulikan COC, Path, saat saya berada diluar kosan/rumah, saya tak
lagi memegang gadget, saat berjalan saya tak lagi menggunaka headset (karena
emang headsetnya hilang, ada positifnya sih headset gw hilang), tak lagi
berjalan dengan menunduk sambil cek Path, Instagram dll. Tulisanku ini
seakan-akan menyalahkan teknologi yah?. Hehe.. bukan, bukan teknologi yang
perlu kita salahkan. Kitalah yang harus disalahkan, cara pandang kita, cara
kita memanfaatkan teknologi itulah yang harus kita perbaiki. Coba lihat gambar
dibawah ini: Saya tak mengajak teman-teman untuk anti terhadap teknologi, saya
hanya ingin mengajak teman-teman untuk mengurangi kecanduan terhadap smartphone
yang membuat kita lupa terhadap manusia-manusia disekitar kita. Justru saya
sangat menyarankan teman-teman untuk memanfaatkan kemudahan, kemurahan, dan
kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi. Kita bisa memanfaatkan WhatsApp
untuk chatting sebagai pengganti SMS yang sangat mahal, kita juga bisa bertatap
muka bersama orang terkasih tanpa harus membayar mahal dengan memanfaatkan
Skype, dll. Namun ketika orang terdekat, tersayang, saudara, orang tua kita
duduk bersama kita.. jauhkanlah gadget. Jangan biarkan "Sosial media
mendekatkan yang jauh, tapi malah menjauhkan yang dekat".
Penulis : Tryandry/kompasiana
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tryandry/sosmed-mendekatkan-yang-jauh-menjauhkan-yang-dekat_56569b206423bd450731f1e6