Sabtu, 18 Februari 2012

Trend Tinggal di Pegunungan, menenangkan!!

Ada sebuah budaya baru sejak sepuluh tahunan terakhir, warga kota berlomba membeli lahan tanah dan rumah di pelosok pedesaan, dengan alasan mencari ketenangan mereka membangun villa, membuka perkebunan demi masa tua yang akan dihadapi. saya pun setidaknya nyaris seperti itu, namun saya cenderung berpikiran jika masa depan adalah hal yang tak bisa dihindarkan, tua adalah penyakit yang tak bisa kita tolak.

Tinggal di pesantren di kawasan Pegunungan Desa Cimanggu kecamatan Cisalak saya jalani hingga kini, setiap subuh, maghrib dan isya selalu menyempatkan diri berkumpul bersama para santri, menularkan virus kecintaan pada kitab-kitab klasik termasuk Qur'an &  Hadits.

Jangan tanya soal kesibukan, usai mengajar biasanya menyempatkan diri tidur sejenak, lalu mempersiapkan diri terjun sebagai jurnalis koran harian, kadang saya pulang senja atau malam,  tapi menikmati heningnya malam di pesantren, me-refresh semua aktivitas yang menjenuhkan juga jadi aktivitas rutin malam menjelang subuh, berfikir jernih tentang apa saja termasuk masa depan.

Para santri dididik di pesantren ini dengan metode yang sedikit beda, mereka harus merasa belajar di rumahnya sendiri, para guru pun harus lebih menjadikan mereka sebagai anak bukan sebatas objek belajar, santri di beri kebebasan bergaul di lingkungannya, tangis dan tawa para santri menjadi energy tersendiri buat saya untuk menjalani hidup sesegar cuaca di setiap pagi. Keseimbangan hidup memang terus di jaga, kehidupan yang akan berakhir! sekedar memanfaatkan masa muda demi masa depan cerah dunia akherat!

Minggu, 05 Februari 2012

Teologi Cinta Sang Pemimpin

Banyak kisah sejati yang mengkisahkan para pejuang sejati dan para pemimpin yang hidupnya tak lepas dari para wanita pasangannya, ada sebuah ungkapan " di belakang lelaki yang hebat ada seorang wanita yang lebih hebat.
banyak manusia yang menjadi sukses karena dukungan dari perempuan yang menjadi istrinya. Sebaliknya, tidak sedikit juga laki-laki yang jatuh dan hancur karena perempuan yang dinikahinya.
pernikahan memang menjadi upaya penyatuan dua kekuatan yang jika berhasil melakukannya maka keberhasilan pun akan kita raih (meski harus terlebih dahulu - dan juga memakan waktu yang tidak sebentar - melewati berbagai halangan)
Ini adalah kisah kutipan, Pada suatu hari, Thomas B. Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antarnegara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki.

Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, "Asyik sekali mengobrol denganmu."

Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun.

"Astaga, untung kau ketemu aku," kata Wheeler menyombong. "Kalau kau menikah dengannya, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama!"

"Sayangku...," jawab istrinya, "Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau yang akan menjadi petugas pompa bensin."

Kisah ini disadur dari The Best Of Bits & Pieces,
satu dari 71 Kisah dalam Buku Chicken Soup for the Couple's Soul



PALING NGETOP